Monday, March 1, 2004

Ah, akhirnya aku pulang juga. Aku dijemput Mbak Ira & Mas Yul, sekalian Mas Yul mau teken kontrak di Batavia Airlines. Gaya yee.. Mudah-mudahan cepet jadi captain ya Mas! Trus aku sering dibawain oleh-oleh, hehe. Eh, menurut kabar dari Mas Yul, akan ada jalur penerbangan Bandung-Kuala Lumpur dengan harga tiket.. Rp. 100.000,- !!! Ckckck, timpang sekali dengan harga fiskal yang musti kita bayar, sejuta bo'. Enak bener ya si Amie kalo bener ada jalur itu. Bisa sebulan sekali dia mengunjungi Azri. Andai di Malaysia bisa kawin beda agama..

Di stasiun dijemput iDo, langsung minta makan. Akhirnya kita berdua (yang udah sangat kelaperan) makan di Tamani Dago. Aku udah pesimis, nggak bakalan bisa ngabisin Beef Stroganof sendirian. Tapi ternyata.. Aku berhasil menghabiskannya! Kali karena laper berat ya? Hehe. Malemnya aku & iDo ke rumah Abi, ended up ngobrol sama si Bunda. Entah gimana, aku jadinya malah curhat panjang lebar sama Bunda, dari A sampe Z, termasuk soal Mama. Ternyata Bunda punya pemikiran yang aku sendiri takjub dengernya!

Menurut Bunda, aku termasuk anak yang kritis & sensitif. Untuk aku, setiap perbuatan & pikiran itu selalu beralasan, jadi selalu ada kata "Kenapa?" yang terlintas dalam pikiranku. Karena itu Mama (yang sebagai orang tua nggak bisa terlihat cacat di mata anaknya), ketakutan untuk terlihat lemah & tak berdaya. Mama cenderung membentuk benteng pribadi diluar dirinya, karena dia nggak mau ditanya-tanya "Kenapa?" sama aku. Sementara aku sendiri, yang selalu nggak dapet jawaban atas pertanyaan "Kenapa?" itu, membuat kesimpulan sendiri yang sebenernya nggak perlu. Karena kesimpulanku itu membuat aku sendiri membentengi diriku terhadap Mama. Jadi sampai kapanpun aku & Mama nggak akan pernah klop, sebelum kita berdua membuka benteng pribadi masing-masing. Yang mana hal ini lebih nggak mungkin terjadi, karena masing-masing sudah merasa dirugikan oleh yang lain.

Kedua, menurut Bunda, akibat dari perlakuan Mama terhadap diriku sewaktu bayi (yang menyebabkan aku keracunan air susu ibu sampe biru lebam, karena nggak bisa bernafas selama 8 jam!) membuat bawah sadarku mempertanyakan kasih sayang Mama. Kurangnya perhatian & belaian yang sebenernya sangat dibutuhkan oleh bayi, menyebabkan bawah sadarku menolak Mama. Karena menurut Bunda, saat anak berusia 0 sampe 5 tahun, saat yang kritis dalam pembentukan anak.

Weh! Aku sampe terbengong-bengong dengerin Bunda ngomong gitu. Bahkan Bunda minta aku bawa photo-nya Mami, untuk dilihat pribadi & pemikirannya yang asli. Boleh juga tuh Bunda! Kayaknya ngobrol selama 3,5 jam nggak kerasa, aku sampe sebel banget waktu iDo ngajak pulang, hehe.

No comments: